Senin, 27 April 2009

Valentine Milik Siapa?

Siapa sich muda-mudi yang ga kenal dengan hari valentine?

Valentine oleh kaum masehi dianggap sebagai “hari kasih sayang”, hari yang jatuh pada tanggal 14 Februari. Pada saat detik-detik menjelang hari valentine kita seperti kesetanan (termasuk aku dulu) menyambut hari valentine, tidak jelas apa sebenarnya yang diinginkan pada hari itu. Tapi katanya pada hari itu mereka akan membuktikan dan menumpakkan “kasih sayang” mereka kepada orang yang mereka kasihi, tapi tahukah anda kalau valentine itu bukan budaya Islam? , lantas asal muasal valentine dari mana?

Disini saya akan menjelaskan sebenarnya valentine itu asal muasalnya dari mana,

Valentine didasrkan dan digali dari ajaran agama Kristen. Bila anda membuka “The Catholic Encyclopedia Vol. XV” pada sub judul St. Valentine anda akan menemukan tiga versi tentang muasal valentine ini, namun semuanya sepakat matinya “Pangeran Kasih Sayang” itu pada tanggal 14 Februari.

Versi pertama menyebutkan, Kaisar Claudius II memerintahkan untuk menangkap dan memenjarakan pendeta St. Valentine karena keyakinannya atas ketuhanan Yesus dan menolak untuk menyembah Tuhan-tuhan (Dewa-dewa) orang Romawi. Orang yang mengharapkan doa dari pendeta ini kemudian menuliskan surat dan menaruhnya di penjara yang mengurungnya.

Versi kedua, Kaisar Claudius II beranggapan bahwa anak-anak muda yang belum menikah jauh lenih kuat dalam medan tempur dibanding bila mereka menikah. Karenanya Ia mengeluarkan larangan menikah pada pemuda Romawi. Namun, secara diam-diam hal ini ditentang oleh pendeta St. Valentine. Ia tetap menikahkan para pemuda di Gereja. Akibatnya dia ditangkap dan dihukum mati pada tanggal 14 february.

Versi ketiga, Awla penyebaran Kristen di Eropa, di sebuah desa terpencil seorang pendeta melihat tradisi yang aneh. Pada bulan Februari, biasanya para pemuda menuliskan nama-nama gadis di desa itu, lalu diletakkan pada sebuah kotak. Kemudian setiap pemuda mengambil satu nama dari kotak itu. Siapa pun nama gadis yang keluar ia akan menjadi kekasih sepanjang tahun. Mereka juga mengirim sebuah kartu yang bertuliskan “Demi Tuhan Ibu kukirimkan kartu ini padamu”. Para pendeta itu kemudin mengganti kata “Tuhan Ibu” dengan nama Pendeta Valentine demi mengikat pemuda itu dengan nama agama Kristen.

Jadi, dalam Islam tidak mengenal budaya “Hari Kasih Sayang”. Rasulullah pernah bersabda : “Barabg siapa yang mengikuti suatu kaum maka ia termasuk kedalam kaum tersebut”. (HR. At-Tirmidzi).

Pelihara diri kita dari apapun yang bisa menghancurkan akidah umat, jagalah dirimu dari fitnah dunia.

Buku : Alfirdaus edisi 8/Dzulhijah/ 13 february 2005

Edited : Rudin Lapandewa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar